Larangan Wanita Haid, Diharamkan baginya mengerjakan beberapa perkara – Pada halaman ini Fiqih.co.id akan menerangkan tentang Larangan Wanita Haid. Penting sekali ini dipelajari diafahami oleh kalangan wanita usuia subur. Sebetulnya bukan hanya kaum wanita saja yang harus mempelajarinya, melainkan kaum lelaki pun perlu.
Daftar Isi
Larangan Wanita Haid, Diharamkan baginya mengerjakan beberapa perkara
Adapun yang dimaksud dengan “Larangan Wanita Haid” itu adalah perkara yang diharamkan baginya.
Dalam permasalahan perkara yang diharamkan gabi wanita yang sedanga haid memang terdapat perbedaan. Maka kami membatasinya mengenai hal tersebut dalam pada ini khusus hanya bagi saudarku yang bermadzhab Syafi’i.
Mukadimah
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَ الْمُرْسَلِيْنَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ
Puji dan syukur selalu kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rahmat dan salam semoga tetap kepada baginda nabi agung Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam. Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, mari kita simak materi yang kamik sampaikan dengan mengutip dari Fathul qorib fiqih madzhab Syafi’i.
Larangan Wanita Haid
Bagi wanita yang sedang haid itu dilarang mengerjakan delapan perkara karena masalah sedang haid. Demikian itu diterangkan dalam fiqih Fathul Qarib sebagi berikut;
ۥ(وَيَحْرُمُ بِالْحَيْضِ) وَفِي بَعْضِ النُسَخِ وَيَحْرُمُ عَلَى الْحَائِضِ (وَالنِّفَاسِ ثَمَانِيَةُ اَشْيَاءَ).ۥ
Perkara yang haram disebabkan karena haid, menurut sebagian keterangan yang haram bagi orang yang haid dan nifas itu ada 8 perkara;
- Sholat, Sujud tilawah dan syukur.
- Berpuasa, baik puasa fardhu atau sunnah.
- Membaca Al-Qur’an.
- Menyentuh Mush-haf. Dan haram juga membawa Mus-haf.
- Memasuki Masjid, bagi orang yang haid bila memang hawatir darah itu menetes di Masjid.
- Thawaf, baik thawaf fardhu atau sunnah.
- Haram dijima’.
- Bersenang-senang dengan sesuatu yang ada di antara pusar dan lutut
Keterangan Dalam Fiqih 8 perkara haram bagi yang haid atau nifas
Secara rinci delapan perkara tersebut dijelaskan dalam fathul qarib sebagai berikut;
اَحَدُهَا (الصَّلَاةُ) فَرْضًا اَوْنَفْلًا وَكَذَا سَجْدَةُ التِّلَاوَةِ وَالشُّكْرِ. (وَ) الثَّانِي (الصَّوْمُ) فَرْضًا اَوْ نَفْلًا. (وَ) الثَالِثُ (قِرَاءَةُ الْقُرْأَنِ (وَ) الرَابِعُ (مَسُ الْمُصْحَفِ) وَهُو اِسْمُ الْمَكْتُوْبِ مِنْ كَلَامِ اللهِ بَيْنَ الدَفْتَيْنِ (وَحَمْلُهُ)اِلّا اِذَا خَافَتْ عَلَيْهِ (وَ)الْخَامِسُ(دُخُوْلُ الْمَسْجِدِ) لِلْحَائِضِ اِنْ خَافَتْ تَلْوِيْثَهُ. (وَ)السّادِسُ(الطَّوَافُ) فَرْضًا اَوْ نَفْلًا (وَ) السَّابِعُ (الْوَطْءُ) وَيُسَنُ لِمَنْ وَطِئَ فِيْ اِقْبَالِ الدَّمِ التّصَدُقُ بِدِيْنَارٍ وَلِمَنْ وَطِئَ فِيْ اِدْبَارِهِ التَّصَدُقُ بِنِصْفِ دِيْنَارٍ. (وَ)الثَّامِنُ (الْاِسْتِمْتَاعُ بِمَا بَيْنَ السُّرَّةِ وَالرُّكْبَةِ) مِنَ الْمَرْءَةِ فَلَا يَحْرُمُ الْاِسْتِمْتَاعُ بِهِمَا وَلَا بِمَا فَوْقَهُمَا عَلَى الْمُخْتَارِ فِيْ شَرْحِ الْمُهَذَّبِ
Tidak boleh Sholat
- Shalat, baik shalat fardhu atau sunnah. Demikian juga haram melakukan sujud tilawah dan sujud syukur.
Tidak boleh puasa
- Berpuasa, baik puasa fardhu atau sunnah.
Dilarang baca qur’an & Menyentuhnya
- Membaca Al-Qur’an. 4. Menyentuh Mush-haf yaitu nama yang ditulis bagi Kalamullah di antara dua lampiran. Dan haram juga membawa Mus-haf, kecuali ketika bila keadaan Mush-haf itu menghawatirkan.
Ga boleh masuk Masjid
- Memasuki Masjid, bagi orang yang haid bila memang hawatir darah itu menetes di Masjid.
Haramnya Thowaf
- Thawaf, baik thawaf fardhu atau sunnah.
Jangan dijimak
- Haram dijima’, dan disunnahkan bagi orang yang menjima’ ketika derasnya darah yang keluar agar memberi shadaqah satu dinar. Sedang bagi orang yang menjima’ di waktu darah dalam keadaan sudah berkurang agar memberi shadaqah setengah dinar.
Ga boleh bersenang-senang antara pusat dan lutut
- Haram bersenang-senang dengan sesuatu (bagian badan, pen) yang ada di antara pusar dan lutut perempuan. Maka tidak haram bersenang-senang dengan pusarnya itu sendiri dan lututnya, dan tidak haram pula dengan sesuatu yang ada pada bagian atas pusar dan lutut. Demikian menurut pendapat yang terpilih, sebagaimana tersebut di dalam syarakh kitab Muhadz-dzab.
Istri sedang dalam keadaa haid
Keterangan mengenai istri yang sedang dalam keadaan haid adala sebagai berikut;
Apabila si isteri dalam keadaan sedang haid, maka haram dijima’ (dikumpuli) jika si suami mengumpulinya, maka berarti ia telah melakukan dosa besar (hal itu bila memang sebelumnya sudah mengetahui keharaman hukumnya). Sedang bila sama sekali belum mengetahui hukumnya maka perbuatannya tidak dihukumi haram.
Bagi yang sudah mengetahui hukumnya yakni haram mengumpuli isterinya yang sedang haid tersebut, maka hendaknya cepat-cepat bertaubat kepada Allah meminta ampun.
Jika pada waktu dikumpuli, keadaan keluarnya darah itu sangat deras, maka si suami disunnahkan mengeluarkan shadaqah sebesar satu dinar.
Sedangkan bila ke luarnya darah itu sudah agak reda maka cukup mengeluarkan setengah dinar saja.
Penjelasan singkat
Setelah kami uraikan dengan rinci seperti di atas, maka kami menyimpulkan secara singkat sbagai hal yang perlu diingat adalh sperti berikut;
- Larangan Haid dan Nifas dalam madzhab Syafi’i menurut yang tertera pada uraian di atas itu status hukumnya sama.
- Bagi yang bermadzhab Syafi’i, wanita yang sedang datang bulan atau sedang nifas maka haram baginya 8 perkara sebagaimana yang tertulis di atas.
- Secara ringkas 8 perkara yang diharamkan itu ialah; (1) Sholat, Sujud tilawah dan syukur. (2) Puasa. (3) baca Al-Qur’an. (4) Menyentuh qur’an. (5) Masuk Masjid. (6) Thowaf. (7) Jima’. (8) Bersenang-senang dengan sesuatu yang ada di antara pusar dan lutut.
- Yang dimaksud pada no. 8 itu intinya adalah di bagaian alat penting.
- Yang dimaksud pada no. 5 adalah jika takut menetes, bila tidak maka makruh.
- Adapun pengertian dari no. 3 adalah keculai ayat dzikir dan ayat-ayat doa.
Demikian Uraian singkat tentang; Larangan Wanita Haid, Diharamkan baginya mengerjakan beberapa perkara – Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat. Mohon abaikan saja uraia kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya.
بِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ و الرِّضَا وَالْعِنَايَةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ