Yang Membatalkan Shalat : Bilangan Perkaranya Dalam Fiqih – Pada kesemptan ini Fiqih.co.id akan menerangkan tentang perkara yang membatalkan. Keterangan ini kami sampaikan berdasarkan fiqih dalam madzhab Syafi’i.
Daftar Isi
Yang Membatalkan Shalat : Bilangan Perkaranya Dalam Fiqih
Uraian tentang perkara yang membatalkan shalat. Dalam Pemabahsanya kami menukilnya pada satu pasal dari Kitab Fathul-qorib.
Mukodimah
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ
Para Pembaca Kaum Muslimiin muslimat, mukminiin mukminat dan Para Santri, Rahimakumllah. Dalam pembahasan yang membatalkan shalat ini kami bahas sesuai yang kami baca pada pan fiqih yang tertulis dalam Fathul qorib.
Oleh karena itu kami mohon ma’afkan jika uraian ini sekira tidak berkenan. Untuk itu mari kita baca bersama uraian berikut ini:
Perkara yang membatlak shalat
Sebagaimana diterangkan dalam Ftahul-qorib:
فَصْلٌ فِيْ عَدَدِ مُبْطِلَاتِ الصَّلاَةِ ﯁(وَالَّذِي يُبْطِلُ بِهْ الصَّلَاةَ أَحَدَ عَشَرَ شَيْئاً الْكَلَامُ الْعَمْدُ) الصَّالِحُ لِخِطَابِ الْآدَمِيِيْنَ سَوَاءٌ تَعَلَّقَ بِمَصْلَحَةِ الصَّلَاةِ أَوْ لَا ﯁(وَالْعَمَلُ الْكَثِيْرُ) الْمُتَوَالِي كَثَلَاثِ خُطْوَاتٍ عَمْداً كَانَ ذَلِكَ أَوْ سَهْواً، أَمَّا الْعَمَلُ الْقَلِيْلُ فَلَا تَبْطُلُ الصَّلَاةُ بِهِ (وَالْحَدَثُ) اْلأَصْغَرِ وَاْلأَكْبَرِ (وَحُدُوْثُ النَّجَاسَةِ) الَّتِي لَا يُعْفَى عَنْهَا، وَلَوْ وَقَعَ عَلَى ثَوْبِهِ نَجَاسَةٌ يَابِسَةٌ، فَنَفَضَ ثَوْبَهَ حَالاً لَمْ تَبْطُلْ صَلَاتُهُ (وَانْكِشَافُ الْعَوْرَةِ) عَمْداً
Pasal : Menerangkan tentang bilangannya perkara yang membatalkan shalat.
Adapun perkara yang membatal kan shalat itu ada 11 perkara yaitu :
Pertama: Berbicara dengan sengaja yang sesuai dengan pembicaraan manusia, baik itu berhubungan dengan kebaikannya shalat atau tidak.
Kedua: Berbuat sesuatu yang banyak secara berturut-turut, seperti melangkah 3 kali dengan sengaja atau tidak. Adapun melakukan perbuatan sedikit maka tidak membatalkan shalat.
Ketiga: Adanya hadats kecil dan besar
Keempat: Secara tiba-tiba ada najis yang tidak diampuni. Jika najis itu jatuh di atas pakaiannya orang yang shalat, sedang najis tersebut dalam keadaan kering, maka hendaknya seketika itu pula melepaskan najisnya dari pakaian. Jika demikian maka tidak membatalkan shalatnya.
Kelima: Terbukanya aurat secara sengaja.
Terbukanya Aurat
Dalam keadaan sedang menunaikan shalat tiba-tiba angin meneropa spontan aurat terbuka bagaiman hukumnya?.
فَإِنْ كَشَفَهَا الرِّيْحُ فَسَتَرَهَا فِيْ الْحَالِ لَمْ تَبْطُلْ صَلَاتُهُ (وَتَغْيِيْرُ النِّيَّةِ) كَأَنْ يَنْوِيَ الْخُرُوْجَ مِنَ الصَّلاَةِ (وَاسْتِدْبَارُ الْقِبْلَةِ) كَأَنْ يَجْعَلَهَا خَلْفَ ظَهْرِهِ (وَالْأَكْلُ وَالشَّرَبُ) كَثِيْراً كَانَ الْمَأْكُوْلُ وَالْمَشْرُوْبُ أَوْ قَلِيْلاً إِلَّا أَنْ يَكُوْنَ الشَّخْصُ فِيْ هَذِهِ الصُّوْرَةِ جَاهِلاً تَحْرِيْمَ ذَلِكَ (وَالْقَهْقَهْةُ) وَمِنْهُمْ مَنْ يُعْبِرُ عَنْهَا بِالضَّحْكِ. (وَالرِّدَّةُ) وَهِيَ قَطْعُ الْإِسْلَامِ بِقَوْلٍ أَوْ فِعْلٍ
Bila aurat itu terbuka oleh angin, maka hendaknya cepat-cepat menutupkannya seketika itu pula, maka tidak membatal kanshalatnya.
Keenam: Berubah niatnya, seperti tiba-tiba niat keluar dari shalat.
Ketujuh: Membelakangi qiblat, seperti halnya jika qiblat itu berada di arah punggungnya.
Kedelapa dan kesembilan: Makan dan minum. Baik banyak atau sedikit, kecuali bila seseorang yang shalat itu memang tidak mengetahui keharamannya makan dan minum (pada waktu shalat).
Kesepuluh: Tertawa (terbahak-bahak). Sebagian Ulama mengguna kan arti “ketawa” ini dengan kalimah ”Adh-dhahku”. (الضَّحْكُ)
Kesebelas: Murtad, yaitu putus Islamnya, sebab ucapan atau perbuatan.
Ringkasan Perkara:
Yang Membatalkan Salat itu ada 11 perkara:
- Berbicara dengan sengaja.
- Bergerak tiga langkah betrurut-turut.
- Adanya hadats kecil dan besar.
- Terkena najis secara tiba-tiba.
- Terbukanya aurat secara sengaja.
- Berubah niat.
- Membelakangi qiblat.
- Makan.
- Minum
- Tertawa.
- Murtad.
Demikian Uraian kami tentang: Yang Membatalkan Shalat : Bilangan Perkaranya Dalam Fiqih – Semoga bermanfaat dan memberikan tambahan ilmu pengetahuan untuk kita semua. Abaikan saja uraia kami ini jika pembaca tidak sependapat.Terima kasih atas kunjungannya. Wallahu A’lamu bish-showab.