Contoh Sikap Rela Berkorban Demi Tegaknya Agama Allah – Para pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kami Bangga kapada semua yang suka membaca semoga Allah memberkahi kita semua.
Di kesempatan yang ini fiqih.co.id akan sampaikan satu materi singkat tentang; Contoh sikap rela berkorban, seperti yang di contohkan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam dalam berbagai pristiwa.
Daftar Isi
Contoh Sikap Rela Berkorban Demi Tegaknya Agama Allah
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam sudah sangat banyak memberikan contoh-contoh ke’arifannya, baik dalam sikap maupun prilakunya untuk berjuang demi tegaknya Islam.
Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam senatiasa sampai akhir hayat beliau selalu menyampaikan risalah dan pesan-pesan kebaikan untuk ummatnya.
Hadist tentang berkurban demi tegakknya Islam
Salahsatu hadits tentang berkorban untuk perjuangan dalam Islam adalah sebagai berikut;
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوا عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّهَا وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ
Artinya: Bersabda Rasulullah SAW “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah, mereka mendirikan shalat, dan menunaikan zakat.
Maka apabila mereka melakukan hal tersebut, maka sungguh mereka telah menjaga harta dan jiwanya dari (seranganku), kecuali disebabkan hak Islam. Dan hisab mereka diserahkan kepada Allah”. (Hadits Muslim Nomor 33)
Berkorban demi islam harta dan jiwa adalah bentuk keimanan yang tertinggi. Artinya pernyataan keimanan bukan hanya berhenti di ucapan melainkan sampai bentuk pengorbanan dan perjuangan islam di muka bumi.
Untuk itu, tingkatan iman seseorang yang sudah sampai seperti itu sangat kuat jika dilakukan konsisten hingga akhir hayat. Tentu saja dengan cataran motifnya lurus karena Allah semata.
Contoh Sikap rela berkurban
Pernahkan antum para pembaca mendengar kisah rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam sering diludahi oleh serong nenek tua dan buta orang yahudi?, dan rasulullah tetap tiap ahiri terus menyuapinya. Dan pada akhirnya nenek tua itu masuk islam.
Pernakah saudara mendengar cerita bagaiman Rsulullah dihujani lemparan batu di Thaif sampai tumit beliua terluka?, Malaikat gunung pun menawarkan pembalasan untuk para pemuda Thaif kalaitu. Apa jawab Rasulullah?, Luar biasa dengan sikap yang lemah lembut dai arifnya Rasulullah malah membiarkan dan sementara waktu meninggalkannya.
Dan masih banyak contoh-contoh lain sikap dan prilaku rasulullah yang susah menghitungnya. Kesemuanya itu sebisa mungkin untuk kita meneladaninya.
Dengan demikian mari kita bersama untuk senantiasa berjuang untuk Isalam karna Allah dengan cara;
- Yang punya harta korbankalah hartanya untuk membangun Masjid, Musholla, Pesantren dan sejenisnya.
- Dengan hartanya sejahtrakanlah para guru ngaji, santunilah para anak yatim, perhhatikanlah orang-orang miskin. Berbagilah dengan mereka.
- Bagi yang punya ilmu, Curahkanlah ilmunya untuk membelajari anak-anak untuk demi masa depannya.
Orang Beriman Pasti Mencintai Akhirat
Hanya orang beriman yang mempercayai adanya kehidupan di akhirat. Namun saying terkadang nafsunya yang selalu manggangu keimanan, hingga kadang terlupakan akhiratnya karena nafsu.
Carilah harta sebanyak-banyaknya, tapi harus ingat harta itu bukan tujan. Jadikanlah dengan harta itu kita berjuang untuk akhirat.
Mari kita renungkan bersama tentang Firman Allah dalam Surat Al-An’am Ayat 32;
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الآخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ
Artinya: “Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?.“
Orang-orang yang beriman akan senantiasa mencintai akhirat daripada dunia. Untuk itu, bentuk perilakunya adalah mereka senantiasa menjaga diri agar tidak terlena dengan gemerlap dan kebahagiaan di dunia.
Sedangkan fokus mereka adalah untuk menuju akhirat. Namun bukan berarti dalam kehidupannya di dunia ia dalam kesulitan atau kemiskinan, akan tetapi ia menjadikan potensi diri, harta atau apapun yang dimiliki adalah sebagai langkah menuju akhirat.
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Artinya: “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut ayat 64)
Tujuan Hidup
Sesungguhnya hidup ini mesti ada tujuan. Untuk itu, tujuan dari kehidupan orang-orang yang beriman ialah kembali ke alam akhirat dengan modal bekal pahala dan segudang kreaktivitas saat hidup di dunia. Hal ini yang ia peruntukkan sebagai bukti perjuangan-nya, kelak diminta pertanggungjawbannya di akhirat.
إِنَّمَا الحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَإِن تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ
Artinya : “Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.” (QS. Muhammad Ayat 36)
Sehubungan dengan ayat diatas ini, maka kehidupan orang yang berimantentu akan menjadikan hartanya yang tunduk kepada mereka bukan sebaliknya malah mereka yang tunduk kepada hartanya.
Dalam hal menghitung kualitas iman, tentunya manusia akan merasa sulit bahkan hampir tidak bisa. Apalagi menghitung keimanan orang lain. Maka hanya Allah sajalah yang mengetahui kualitasnya.
Manusia ini hanya bisa mengevaluasi dirinya, tawashuu bil-haq, bukan memberikan penghakiman atas keimanan seorang muslim. Kecuali bagi mereka yang jelas-jelas mengklaim dirinya sebagai seorang kafir dan tidak percaya akan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Demikin Materi singkat mengenai; Contoh Sikap Rela Berkorban Demi Tegaknya Agama Allah – yang dapat kami sajikan buat para pembaca, semoga terinspirasi. Barokallahu fikum ajma’in. Wallahul- muwaffiq. Was-Salaamu ‘alaikum wa rohmatullahi wa barokaatuh.