Fiil Amar, Pengertian, Penjelasan dan Beberapa Contohnya – Pada lembaran ini Fiqih.co.id akan menerangkan Fiil Amar, Pengertiannya dan contohnya. Bagi para sntri atau para pelajar yang masih pemula, bacalah uraian ini secra baik dan fahamilah.
Daftar Isi
Fiil Amar, Pengertian, Penjelasan dan Beberapa Contohnya
Fiil amar adalah sebutan fiil yang ketiga setelah fiil mudhori. Sebagaiman diterangkan dalam al-Jurumiyah bahwa sanya fiil itu ada tiga yaitu; “Fiil madhi, mudhori dan amar”.
Mengenai fiil madhi sudah kita terangkan secara singkat, demikian juga tentang mudhori’. Dan pada kesempatan ini kami akan terangkan mengenai fi’il amar secara singkat.
Fiil amar itu apa?
Fi’il adalah kata kerja. yang maksudnya adalah sesuatu yang menunjukan suatu makna yang berhubungan dengan waktu.
Fiil madhi misalnya; ia adalah kata kerja yang mennjukkan suatu pekerjaan yang sudah lampau atau yang sudah dikerjakan.
Kemudian Fiil Mudhori ialah kata kerja yang menunjukkan suatu pekerjaan yang sedang dikerjakan atau yang akan dilaksanakan.
Fiil Amar
Fi’il Amar ialah; Kata kerja bentuk perintah. Jadi ia adalah untuk memerintah atau menghara suatu hala yang dihasilkan setelah waktu berbicara.
Misalnya; lafadz “اُنْصُرْ” artinya; “Tolonglah” atau dengan arti; “Kamu harus menolong”. Kemudian misalnya lagi; “اِضْرِبْ” artinya; “Pukullah!”. Bisa juga dengan menggunakan arti; “Kamu harus memukul!”.
Tandanya fiil Amar
Tanda-tandanya fi’il amar itu adalah dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah. Adapun nun taukid itu ada dua yaitu; “Nun taukid tsaqilah” dan yang ke dua; “Nun taukid khofifah”.
Fi’il amar ketika tidak dimasuki nun taukid maka maknanya tetap perintah tidak ada penguatan. Contoh fi’il amar yang tidak dimasuki nun taukid seperti misalnya; اُنْصُرْ، اِضْرِبْ، اِفْتَحْ، اِعْلَمْ yang tersebut ini adalh contoh-contoh kalimat fi’il amar yang soheh-soheh yakni tidak mu’ta atau tidak ada huruf ‘ilatnya.
Fiil amar yang dimasuki nun takid tsaqilah
Adapun tamsil fi’il amar yang dimasuki nun taukid tsaqilah contohnya seperti berikut;
- اُنْصُرَنَّ maknanya; “kamu harus benar-benar menolong !!”, kalimat tersebut sebelum dimasuki nun taukid tsaqilah asalnya adalah seperti; “اُنْصُرْ” maknanya sama seperti contoh di atas yaitu; “Kamu harus menolong”.
- اِضْرِبَنَّ maknanya; “kamu harus benar-benar memukul !!”, kalimat tersebut sebelum dimasuki nun taukid tsaqilah asalnya adalah seperti; “اِضْرِبْ” maknanya sama seperti contoh di atas yaitu; “Kamu harus memukul”.
Fiil Amar dimasuki nun taukid khofifah
Adapun tamsil fi’il amar yang dimasuki nun taukid khofifah contohnya seperti berikut;
- اُنْصُرَنْ maknanya; “sebaiknya kamu harus menolong !!”, kalimat tersebut sebelum dimasuki nun taukid khofifa asalnya adalah seperti; “اُنْصُرْ” maknanya sama seperti yuang sudah dicontohkan di atas yaitu; “Kamu harus menolong”.
- اِضْرِبَنْ maknanya; “sebaiknya kamu harus memukul !!”, kalimat tersebut sebelum dimasuki nun taukid khofifah asalnya adalah seperti; “اِضْرِبْ” maknanya sama dengan yang dicontohkan di atas yaitu; “Kamu harus memukul”.
Tasrif fiil amar
Adapun contoh tasrif dari fi’il amar adalah sebagai berikut;
Tasrif dari kalimat “اُنْصُرْ” adalah seperti berikut; اُنْصُرْ، اُنْصُرَا، اُنْصُرُوْا، اُنْصُرِيْ، اُنْصُرَا، اُنْصُرْنَ
Tasrif dari kalimat “اِضْرِبْ” adalah sebagi berikut; اِضْرِبْ، اِضْرِبَا، اِضْرِبُوا، اِضْرِبِيْ، اِضْرِبَا، اِضْرِبْنَ
Fi’il Amar yang dimasuki Nun taukid
Adapun tasrif fi’il amar yang dimasuki “nun taukid tsaqilah dan khofifah” adal sebagai berikut;
- Tasrif dari kalimat “اُنْصُرْ” adalah seperti berikut; اُنْصُرَنَّ اُنْصُرَانِّ اُنْصُرُوْنَّ اُنْصُرِينَّ اُنْصُرَانِّ اُنْصُرْنَانِّ dan “nun takid khafifah” adalah; اُنْصُرَنْ اُنْصُرُوْنْ اُنْصُرِينْ
- Tasrif dari kalimat “اِضْرِبْ” adalah seperti berikut; اِضْرِبَنَّ، اِضْرِبَانِّ، اِضْرِبُونَّ، اِضْرِبِيْنَّ، اِضْرِبَانَّ، اِضْرِبْنَانِ dan “nun takid khofifah” ialah; اِضْرِبَنْ اِضْرِبُونْ اِضْرِبِيْنْ
Fiil amar dalam percakapan
Adapun tamsil menggunakan fi’il amar dalam percakapan adalah sebagai berikut;
Perhatikan kalam dalam bahasa arab berikut ini;
السلام عليكم يا زيد
وعليكم السلام يا عمر
يَا زَيْدُ اَنَا بِحَاجَةٍ اِلَى مُسَاعَدَةٍ فَانْصُرْنِيْ
Pada kalimat “ يَا زَيْدُ اَنَا بِحَاجَةٍ اِلَى مُسَاعَدَةٍ فَانْصُرْنِيْ ” yang artinya; wahai zaed saya perlu pertolongan tolonglah saya. Nah dalam kalimat tersebut ada pengharapan yaitu minta tolong, yakni pada kalimat “tolonglah saya” inilah yang disebut fi’il amar.
Untuk lebih memahaminya antum harus benar-benar mempelajarinya di tempat belajar dan dibimbing oleh ustadz yang memahami nahwu shorof.
Demikian Penjelasan singkat mengenai; Fiil Amar, Pengertian, Penjelasan dan Beberapa Contohnya – Semoga materi ini bisa membantu para santri pemula dan bermanfaat serta menambah ilmu pengetahuan para santri atau para pelajar pemula. Terimakasih.