Fiil Madhi, Pengertian, Beberapa contoh dan Penjelasannya – Pada kesempatan fiqih.co.id akan membahas tentang Fiil madhi. Dalam pembahasannya kami akan tuliskan beberapa contohnya. Untuk lebih lengkapnya antum bisa baca sampai selesai dalam uraian singkat di bawah ini.
Daftar Isi
Fiil Madhi, Pengertian, Beberapa contoh dan Penjelasannya
Dalam ilmu nahwu ada yang dinamakan dengan nam kalimah fiil madhi. Apa sih yang dimaksud dengan fiil madhi itu?, Baiklah untuk menjawabnya kami akan jelaskan pada uraian di bawah ini.
Fi’il Madhi (Kata kerja Bentuk Lampau)
Fiil madhi itu adalah kata kerja yang menunjukkan kejadian yang sudah lampau. Maksudnya ialah pekerjaan yang telah terjadi sebelum masa berbicara.
Misalnya;
- Sudah membaca, yang dalam bahasa arabnya ; قَرَأَ artinya; “Telah membaca”.
- Dia sudah memukul, dalam bahasa arabnya; ضَرَبَ artinya; “ia telah memukul”.
- Dia kemari menolong Zaed, dalam bahasa arab kalimatnya; نَصَرَ زَيْدًا artinya; “Dia telah menolong Zaed”. Jadi semua pekerjaan yang sudah dilakukan baik barusan ataupun sudah lama, maka dalam ilmu nahwu itu dinamakan fiil madhi.
Fiil Madhi Cirinya
Fiil madhi mempunyai ciri sama seperti kalimat yang lainnya. Adapun ciri fiil madhi yang paling mudah difahami adalah huruf akhirnya di fathahkan. Sebagaimana kita ketahui dalam jurumiyah diterangkan;
فَالْمَاضِي مَفْتُوْحُ الْأَخِرِ أَبَدًا
Artinya; Maka adpun fi’il madhi itu ialah difathahkan akhir selamanya.
Adapun yang dimaksud dengan huruf akhir dalam fioil madhi tiu difathahkan selamanya, ini hanya pada tasrif yang pertama (Mufrad Mudzkar Ghoib). Sedangkan yang ke dua sampai ke empat belas maka tidak lagi difathakan sebab sudah ada huruf ada huruf tambahan sebagai tanda tatsniyah, jama’ dan seterusnya.
Bebrapa contoh fi’il madhi
Semua kalimat fi’il madhi itu difathahkan akhir contohnya;
ضَرَبَ، نَصَرَ، فَتَحَ، عَلِمَ، اَكْرَمَ، فَرَّحَ، قَاتَلَ، اِنْكَسَرَ، تَبَاعَدَ، اِسْتَخْرَجَ
Semua kalimat fi’il madhi maknanya menujukkan pekerjaan yang sudah
- ضَرَبَ : memukul.
- نَصَرَ: menolong.
- فَتَحَ: membuka.
- عَلِمَ: mengetahui.
- اَكْرَمَ: memuliakan.
- فَرَّحَ: Kegembiraan (berbahagia).
- قَاتَلَ : membunuh (memerangi).
- اِنْكَسَرَ: memecahkan.
- تَبَاعَدَ: menghindari.
- اِسْتَخْرَجَ: mengeluarkan.
Dan seterusnya. Jadi semua kalimat fiil madhi tasrif pertamanya baik tsulatsi, tsulatsi mazid, ruba’i maupun ruba’i mazid tidak ada satu pun yang tidak difathakan keuali yang mu’tal akhir.
Kenapa fi’il madhi yang mu’tal akhir, huruf akhirnya tidak difathahkan?, masalahnya karena hurup ‘ilat, jadi hukumnya tetap fathah hanya saja fathahnya muqodaroh dengan dalil jabar.
Tanda-tandanya Fiil madhi
Adapun tanda-tanda fiil madhi adalah dapat menerima Ta’ Fa’il dan Ta’ Ta’nits Sakinah. Contohnya Seperti berikut;
ضَرَبْتُ (Dhorobtu) artinya; “Aku telah memukul” dan ضَرَبَتْ (Dhorobat) artinya “Dia (seorang perempuan) telah memukul”.
Silahkan antum kiyaskan pada kalimat yang lainnya selai dari lafadz “ضَرَبَ”, (yakni untuk kalaimat selain dari lafadz ضَرَبَ antum bisa mengkiyasnya.
Contoh Tasrif Fiil Madhid
Tasrif fi’il madhi itu ada 14 yang ma’lum (yakni mabni lil-maf’ul) dan 14 yang majhul (yakni mabni lil-faa’il).
Tasrif fi’il madhi ma’lum dari lafadz (نَصَرَ)
نَصَرَ نَصَرَا نَصَرُوا نَصَرَتْ نَصَرَتَا نَصَرْنَ نَصَرْتَ نَصَرْتُمَا نَصَرْتُمْ نَصَرْتِ نَصَرْتُمَا نَصَرْتُنَّ نَصَرْتُ نَصَرْنَا
Tasrif fi’il madhi majhul dari lafzd (نَصَرَ)
نُصِرَ نُصِرَا نُصِرُوْا نُصِرَتْ نُصِرَتَا نُصِرَدْنَ نُصِرْتَ نُصِرْتُمَا نُصِرْتمْ نُصِرتِ نُصِرْتُمَا نُصِرْتُنَّ نُصِرْتُ نُصِرْنَا
Tasrif fi’il madhi mabni lil-maf’ul (bina ma’luim) dari lafadz (أَكْرَمَ)
أَكْرَمَ أَكْرَمَا أَكْرَمُوْا أَكْرَمَتْ أَكْرَمَتَا أَكْرَمْنَ أَكْرَمَتَ أَكْرَمَتُمَا أَكْرَمْتُمْ أَكْرَمْتِ أَكْرَمْتُمَا أَكْرَمْتُنَّ أَكْرَمْتُ أَكْرَمْنَا
Tasrif fi’il madhi mabni lil-maf’ul (bina majhul) dari lafadz (أَكْرَمَ)
أُكْرِمَ أُكْرِمَا أُكْرِمُوْا أُكْرِمَتْ أُكْرِمَتَا أُكْرِمْنَ أُكْرِمْتَ أُكْرِمْتُمَا أُكْرِمْتُمْ أُكْرِمْتِ أُكْرِمْتُمَا أُكْرِمْتُنَّ أُكْرِمْتُ أُكْرِمْنَا
Penjelasan Fi’il Madhi
Fi’il madhi adalah kata kerja yang menunjukkan pada pekerjaan yang sudah dilakukan, baik barusan maupun sudah lama.
Perhatikan pada ungkapan kata-kata di bawah ini misal;
- أَكْرمَ زَيْدٌ عَمْرًا لِأَنَّهُ ضَيْفُهُ artinya; Zaed sudah memuliakan Umar karena Umar itu adalah tamunya Zaed.
- ضَرَبَ زَيْدٌ عَمْرًا لِأَنَّهُ ضَرَبَهُ artinya; Zaed telah memukul Umar karena Umar telah memukul Zaed.
- لَيْلَةَ الْمَاضِيَّةِ أَكَلْتُ السَّمَكَةَ فِيْ مَنْزِلِ عَمْرٍ وَ طَبَخَتُهَا اللَّذَةُ جِدًا artinya; Tadi malam saya makan ikan di rumahnya Umar, masakannya enak sekali.
Pertanyaan dan jawabannya
Pada soal tersebut di atas, mana sajakah yang dinamakan kalimah fi’il madhi?.
Jawab;
- Fi’il madhi pada ungkapan nomor satu adalah lafadz ; “أَكْرمَ” yang artinya; sudah memuliakan.
- Pada perkataan nomor 2 terdapat dua kalimah fi’il madhi yaitu lafadzz; “ضَرَبَ” pada kata “ضَرَبَ زَيْدٌ” dan “ضَرَبَهُ”.
- Dalam ungkapan di nomor 3 kalimat fi’il madhinmua adalah; “أَكَلْتُ” yang artinya; saya sudah makan. Lafadz “أَكَلْتُ” tasrif pertamnya adalah; أَكَلَ sedangkan lafadz; “أَكَلْتُ” ini ialah tasrif ke 13.
Demikian Penjelasan singkat materi tentang; Fiil Madhi, Pengertian, Beberapa contoh dan Penjelasannya – Semoga materi ini bisam membantu para santri pemula dan bermanfaat serta menambah ilmu pengetahuan para snatri atau para pelajar pemula. Terimakasih.