Orang yang berilmu Pasti diangkat derajatnya oleh Allah – Para pembaca semuanya yang dirahmati Allah Ta’ala. Pada halaman ini fiqih.co.id akan menyampaikan Materi tentang; Orang yang berilmu.
Derajat orang yang berilmu itu sudah pasti akan diangkat Allah Ta’ala sesuai dengan janji-Nya. Untuk lebih jelasnya yuk kita baca sampai selesai materi yang akan kami terangkan di bawah ini.
Daftar Isi
Orang yang berilmu Pasti diangkat derajatnya oleh Allah
Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah menerangkan dalam al-qur’an bahwa Derajat Orang Beriman dan Berilmu itu pasti diangkat oleh Allah ta’ala.
Jadi mengenai orang yang beriman dan orang yang beilmu diterangka oleh Allah dalam firman-Nya pada surat Al-Mujadalah ayat 11 :
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Pada ayat tersebut di atas dijelaskan bahwa Allah meninggikan orang-orang beriman yang memiliki ilmu pengetahuan.
Orang beriman itu ialah mereka yang meyakini Allah sebagai Tuhan yang maha Esa dan dengan keimanannya ia jalanka segala perintah-Nya dan ia menjauhi segala larangan-Nya.
Iman itu terkadang Turun dan Naik
Iman seseorang kadang-kadang bisa naik kadang-kadang juga turun. Perihal tersebut sebagaimana diterangkan kumpulan Salaf dalam Kita “Lubabul-Hadits”;
وَقَدْ أَجْمَعَ السَّلَفُ عَلَى أَنَّ الْإِيْمَانَ يَزِيْدُ وَيَنْقُصُ، وَزِيَادَتُهُ بِالطَّاعَاتِ وَنُقْصَانُهُ بِالْمَعَاصِي
Artinya; Para Salaf telah ijmak bahwa Iman itu bisa bertambah dan bisa juga berkurang, bertambahnya iman itu sebab tho’at, adapun berkurangnya iman itu karena sebab maksiyat.
Nabi Shollallahi ‘alaihi wa sallam bersabda tertulis dalam Kitab “Lubabul-Hadits”;
وَقَالَ صلى الله عليه وسلم: الْإِيْمَانُ لَا يَزِيْدُ وَلَا يَنْقُصُ وَلِكنْ لَهُ حَدٌّ
Artinya; Dan Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Iman itu tidak boleh berlebih dan tidak boleh juga berkurang, akan tetapi ia harus tetap ada pada batasannya”.
Naik turunnya Iaman dalam pebngertian al-qur’an
Dalam al-quran surat Yusuf ayat 53: Allah berfirman
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلاَّ مَا رَحِمَ رَبِّيَ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya: “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Penjelasan ayat 53 Surat Yusup
Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa keimanan seseorang itu bisa naik dan turun. Ayat ini berkenaan dengan sejarah Nabi Allah Yusuf di zaman dulu.
Jadi setiap manusia itu memiliki hawa nafsu yang bisa mendorong pada perbuatan yang buruk. Akan tetapi juga bisa dikendalikan dengan adanya akal yang bisa mempertimbangkan baik dan buruknya yang akan dilakukan.
Dengan adanya hawa nafsu ini membuat keimanan kita bisa naik atau turun. Hawa nafsu dan juga bisikan setan terus-terusan membisikkan kepada manusia, sampai manusia tidak selalu dalam kondisi baik.
Hawa nafsu dan bisikan setan ini jika diikuti terus menerus, tentu akan membuat manusia semakin terpuruk, bahkan keimanannya pun bisa jadi rapuh atau lebihbparah lagi bisa hilang.
Keadaan Iman
Tidak ada iman manusia yang selalu stabil dan dalam kondisi yang terus menerus baik. Pad hakikatnya manusia mempunyai hawa nafsu, maka pasti akan ada dimana iman dalam kondisi lemah.
Namun, orang yang benar-benar beriman ia tent tau atau sadar bahwa imannya sedang menurun dan ia akan mencari jalan untuk selalu memperbaiki imannya.
Keimanan seperti halnya tumbuhan yang dapat layu, seger dan berkembang. Keimanan tergantung bagaimana kita memupuknya. Untuk itu iman mesti harus dipupuk. Pupuk keimanan itu adalah ilmu pengetahuan, penghayatan, dan pengalaman taqwa kepada Allah Ta’ala.
Iman Para Rasulullah adalah Teladan
Rasulullah ialah teladan bagi umat islam. Untuk itu, dalam masalah keimanan kita juga bisa meneladani rasulullah, sebab Rasul adalah tuntunan umat islam. Adapun bentuk mengikuti dan mengimani Rasul, adalah dengan cara mengikuti sunnahnya.
Para Rasul-Rasul Allah selalu mengikuti apa kata Allah melalui wahyu-Nya.
Dalam QS. Al-Anfal ayat 2 Allah berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, hati mereka gemetar, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabbnya mereka bertawakkal“.
Par Rasulullah itu senantiasa mengikuti apa yang Allah berikan perintah-Nya. Jad beliau para rasul-rasul Allah beliau menerima dan mengamalka aturan Allah tan ada yang dikecualikan. Baik dalam keadaan susah ataupun senang semua perintah Allah beliau akan jalankan dengan ikhlash.
Berjuang Menegakkan Aturan Allah
Sesungguhnya orang beriman dia dengan sepenuh hati akan memperjuangkan aturan Allah.Firman Allah dalam QS. Al-Hujurat ayat 15 yaitu:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang hanya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar”.
Para Rasul Allah itu senantiasa mengikuti aturan Allah bahkan memperjuangkannya untuk demi tegaknya islam di muka bumi. Bentuk keimanan para rasul dilakukan dengan berjihad dengan harta dan jiwa agar bisa memberikan yang terbaik untuk agama Allah.
Demikian Materi singkat tentang; Orang yang berilmu Pasti diangkat derajatnya oleh Allah – Allah Mengangkat Derajat Orang Beriman dan Berilmu. Semoga dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan untuk kita semua. Terimakasih.