Pengertian I’rab dalam ilmu nahwu dan ciri-cirinya – Para santri yang kami banggakan semoga Allah memberkahi kalian. Kali ini fiqih.co.id akan sampai materi pelajaran nahwu tantang arti daripaa I’rab. Silahkan kalian baca uraiannya di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian I’rab dalam ilmu nahwu dan ciri-cirinya
Arti dan pengertian I’rab adal sudah cukup dijelaskan dalam kitab kecil bernam “Al-Jurumiyah” terdapat pada Bab Marifati ‘Alamitil I’robi.
Oleh karenma itu fiqih akan jelaskan sesuai yang diterangkan pada kita nahwu tersebut. Dan berikut ini secara singkat dan spesifik tentang arti I’rab dan ciri-cirinya.
Pengertian I’rab
Barangkali para santri pemula belum tau apa itu I’rob? Dan apa ciri-cirinya?. Oleh karena itu semua maka kami akan sampaikan materi ringkas mengenai pengertian dari pada I’rab.
Sebagaimana talah di jelaskan dalam Babul-I’rab tertulis seperti berikut;
الْإِعْرَابُ هُوَ تَغْيِرُ اَوَخِيْرِاْلكَلِمِ لِاِ خْتِلَافِ اْلعَوَامِلِ الدَّخِلَةِ عَلَيْهَا لَفْظًا اَوْ تَقْدِيْرًا وَاَقْسَامُهُ اَرْبَعَةٌ رَفْعٌ وَنَصْبٌ وَخَفْضٌ وَجَزْمٌ
Artinya; I’rab itu artinya adalah berubahnya pada akhir-akhir kalimat karena disebabkan adanya perbedaan ’amil yang masuk atasnya baik lafadznya ataupun taqdirnya.
Maksdudnya; Arti dari I’rab itu adalah berubahnya harokat pada akhir kalimat. Penyebabnya adalah; karena adanya ‘amil-‘amil yang masuk pada kalimat tersebut. Berubahnya pada akhir kalimat tersebut, itu bisa saja secara langsung lafadznya tau bisa jadi juga hanya taqdirnya saja.
Contoh yang berubah lafadznya
Misalnya saja kalian menuliskan lafdz : “مَسْجِدٌ” akhir dari lafdz “مَسْجِدٌ” ini ialah huruf “دٌ” harokatnya tamwin dhommah, nah lafadz tersebut ketika masuk kepadanya ‘amil jar seperti : (مِنْ اِلَى عَنْ). Sekarang kita coba masukan pada awal lafadz; مَسْجِدٌ huruf “مِنْ” maka bacaannya berubah menjadi; (مِنْ مَسْجِدٍ)
Kemudian dalam contoh lain misalnya; “زَيْدٌ” lalu kita masukan ‘amil jar pada lafadz “زَيْدٌ” seperti huruf “مِنْ” maka bacaannya menjadi; “مِنْ زَيْدٍ” coba kalian perhatikan perubahannya. itulah contoh-contoh yang dimaksud dengan berubah lafadznya.
Contoh yang berubah taqdirnya saja
Adapun yang berubah Taqdurnya, maka ini kalimatnya ber’ilat, maksudnya ada hurup ‘ilatnya di pada lam fi’il, misalnya saja lafadz; “التَّقْوَى” nah lafadz ini mu’tal lam jadi jika dimasukin ‘amil jar maka yang berubah hanya taqdirnya saja. Coba sekarang kita masukan pada lafadz “التَّقْوَى” huruf “اِلَى” bacaannya menjadi; “اِلَى التَّقْوَى” jadi alamat jarnya di sini adalah kasrah muqoddaroh. Silahkan kalian qiyaskan saja pada kaliam-kalimat yang lainnya dan yang serupa. Jangan lupa dengan bimbingan para ustadznya dan mohonlah bimbingan padanya.
Bagian I’rab
I’rab itu terbagi menjadi empat bagian yaitu;
- I’rab rofa’
- Nashab.
- Khofdz.
- Dan I’rab Jazm.
Jadi cukup jelas bahwa keempat I’rab tersebut adalah perubahannya pada akhir kalimat dengan dhommah, Fathah, Jar dan sukun atau mati.
Ciri-cirinya Iirab
Adapun ciri- sirinya irab masing-masing itu tidak sama. Dan lebih lengkapnya baca dan pelajari dalam jurumiyah Bab alamatil-I’rab.
Pada halaman ini saya hanya menyampaikan bahwa keempat I’rob tersebut itu diperuntukan dua kalimah yaitu;
- Kalmiah Isim
- Kalimah fiil
Sebagaiman diterangkan dala jurumiyah;
فَلِلْاَسْمَاءِ مِنْ ذَلِكَ الرَّفْعُ وَالنَّصْبُ وَاْلخَفْضُ وَلَا جَزْمَ فِيْهَا وَلِلْاَفْعَلِ مِنْ ذَلِكَ الرَّفْعُ وَالنَّصْبُ وَالْجَزْمُ وَلَا خَفْضَ فِيْهَا
Artinya: maka bagi beberapa isim dari I’rab tersebut adalah rofa’, nashab, khofdz dan tidak adak jazm pada isim. Lalu bagi beberapa fiil dari I’rab tersebut adalah rofa’, nashab, jazm dan tidak ada khofdz pada fi’il.
Penjelasan
Jadi Khusus buat kalimat isim dari keempat irab di atas itu hanya digunankan tiga saja. Artinya yang berlaku buat isim itu hanya I’raob rofa’, nashab dan khofdz. Jadi tidak berlaku buat isim I’ron jazm.
Kemudian begitu juga buat fiil, I’rob tersebut di atas yang berlaku buat fiil hanya I’rab rofa’, nashab dan jazm, karena pada kalimat fiil tidak ada istilah Khofdz atau jar.
Para santir yang masih semangat belajar di pondok pesantren atau pun di TPA itulah pelajar singkat tentang; Pengertian I’rab dalam ilmu nahwu dan ciri-cirinya – yang bisa kami sampaikan mudah-mudahan tulisan ini bisa membantu kalian yang masih belajar semoga mafaat.