Ruba’i Mazid Uraian Warna Satu Sapai Warna Dua – Para Santri yang berbahagia, di kesempatan ini fiqih.co.id akan menerangkan Ruba’i Mazid Warna satu sapai warna dua.
Ruba’i Mazid ini mempuanyai empat bab yang terbagi menjadi duawarna. Dan pada halaman ini akan diuraikan secara singkat, silahkan antu baca sampai selesai di bawah ini.
Daftar Isi
Ruba’i Mazid Uraian Warna Satu Sapai Warna Dua
Bagian yang pertama ruba’i mazid ialah warna satu mazid satu. Pada warna satu ini ada dua bab; yaitu bab awal dan bab kedua. Baiklah kita langsung saja pada bab berikut ini.
Bab Awal Mazid Satu Warna Satu
Pada warna satu ini huruf tambahannya juga satu, hanya saja berbeda huruf tambahnya dengan bab yang kedua. Berikut ini wazan dan mauzunnya;
باب اول مزيد ساتو ورنا ساتو
تَفَعْلَلَ يَتَفَعْلَلُ تَفَعْلُلًا مَوْزُنُهُ تَدَحْرَجَ يَتَدَحْرَجُ تَدَحْرُجًا فَهُوَ مُتَدَحْرِجٌ وَذَاكَ مُتَدَحْرَجٌ تَدَحْرَجْ لَا تَتَدَحْرَجْ مُتَدَحْرَجٌ مُتَدَحْرَجٌ
Kalimat fi’il mazid tersebut adalah fi’il yang hurufnya sudah ada tambahan. Kemudian Ruba’i Mazid ialah kalimah yang fi’il madinya memuat huruf lebih dari empat huruf. Adapun rincian yang empat adalah berupa huruf asal sedangkan yang lainnya ialah berupa huruf tambahaan.
Adapun huruf tambah pada bab awal mazid satu warna satu ini ialah huruf “Ta” sebelum “Fa” fi’il, yang asalnya adalah kalimat: “فَعْلَلَ” kemudian ditambah huruf “Ta” maka menjadi lafdz: “تَفَعْلَلَ” Adapun Mauzunnya ialah lafadz : “تَدَحْرَجَ” kamudia artinya adalah : Menjadi terguling. Misal kita susun dengan ucapan : تَدَحْرَجَ الْحَجَرُ : artinya: Batu itu menjadi terguling. Demikian uraian singkatnya.
Bab Dua Mazid Satu Warna Satu
Dalam bab yang ini juga ada huruf tambah yang mana huruf tambahnya berbeda posisi. Adapun Wazan dan mauzunnya adalh sebagai berikut;
باب دوا مزيد ساتو ورنا ساتو
تَفَعْلَى يَتَفَعْلَى تَفَعْلِيًا مَوْزُنُهُ تَسَلْقَى يَتَسَلْقَى تَسَلْقِيًا تَسَلْقِيَةً مُتُسَلْقًى فَهُوَ مُتَسَلْقٍ وَذَاكَ مُتَسَلْقًى عَلَيْهِ تَسَلْقَ لَاتَتَسَلْقَ مُتَسَلْقًى مُتَسَلْقًى مُحْرَنْجَمٌ
Pada Bab ini tandanya ialah fi’il madi yang memuat lima huruf dengan menambahkan huruf “Ta” dipermulaan dan huruf “Ya” diakhirnya. Yang asalnya: “فَعْلَى يُفَعْلِى فَعْلَيَةَ وَفِعْلَاءً” menjadi تَفَعْلَى يَتَفَعْلَى تَفَعْلِيًا Mazunnya: تَسَلْقَى يَتَسَلْقَى تَسَلْقِيًا Contoh: سَلْقَيْتُهُ فَتَسَلْقَى Saya menidurkan dengan terlentang, maka tidurlah ia dengan terlentang.
Bab Awal Ruba’i Mazid Dua Warna Dua
Kemudia pada bab ini Wazan dan mauzunya ialah sebagai berikut;
باب أول ربعي مزيد، مزيد دوا ورنا دوا
اِفْعَنْلَلَ يَفْعَنْلِلُ اِفْعِنْلَالًا مَوْزُنُهُ اِحْرَنْجَمَ يَحْرَنْجِمُ اِحْرِنْجَامًا اِحْرِنْجَمَةً وَمُحْرَنْجَمًا فَهُو مُحْرَنْجِمٌ وَذَاكَ مُحْرَنْجَمٌ بِهِ اِحْرَنْجِمْ لَاتَتَحْرَنْجِمْ مُحْرَنْجَمٌ
Pada Fi’il ruba’i mazid yang ini disebut juga dengan sebutan “sudasi” artinya enam hrufnya yakni kalimah yang fi’il madlinya memuat enam huruf. Rinciannya adalh empat berupa huruf asal dan yang dua berupa huruf tambahan.
Contoh: اِحْرَنْجَمَ dinamakan sudasi karena jumlah hurufnya ada enam.
Adapun huruf tambahan pada bab ini ada dua, maka babnya juga ada dua,yaitu:
- Hamzah washol yang ada dipermulaan dan huruf nun setelah ‘ain fi’il (اِفْعَنْلَلَ)
- Hamzah washol beserta (تضعيف اللام) tadh’if lam fi’ilnya (اِفْعَلَلَّ)
Fi’il rubai mujarrod dipindah ikut pada wazan اِفْعَنْلَلَ dengan menambahkan hamzah washol dipermulaan dan huruf “nun” setelah ‘ain fi’il, mempunyai faidah: muthawa’ah dari wazan فَعْلَلَ (ruba’i mulhaq).
Contoh: حرْجَمْتُ الاِبِلَ فَاحْرَنْجَمَ Saya mengumpulkan unta maka berkumpulah unta itu.
Bab Dua Ruba’i Mazid Dua Warna Dua
Kemudian dalam bab ini yakni bab yang kedua pada mazid dua warna dua, wazan dan mauzunnya adalah sebagai berikut;
باب دوا ربعي مزيد، مزيد دوا ورنا دوا
اِفْعَلَلَّ يَفْعَلِلُّ اِفْعِلَالًّا مَوْزُنُهُ اِقْشَعَرَّ يَقْشَعِرُّ اِقْشِعْرَارًا وَقُشَعْرِيْرَةً وَاِقْشِعْرَارَةً وَمُقْشَعِرًّا فَهُوَ مُقْشَعِرٌّ وَذَاكَ مُقْشَعِرٌّ اِقْشَعَرَّ لَا تَقْشَعِرَّ مُقْشَعِرٌّ مُقْشَعِرّ
Dalam bab dua ini huruf tambahannya ialah: Hamzah washol beserta (تضعيف اللام) tadl’if lam fi’ilnya (اِفْعَلَلَّ) yang asalnya “dari wazan فَعْلَلَ (ruba’i mulhaq)” kemudian ada Hamzah washol beserta (تضعيف اللام) tadl’if lam fi’ilnya maka menjadi “اِفْعَلَلَّ” mauzunnya: “اِقْشَعَرَّ”
Tasrif fi’il madhi Ruba’i mazid bab dua mazid dua warna dua
Berikut ini adalah tasrifnya;
اِقْشَعَرَّ، اِقْشَعَرَّا، اِقْشَعَرُّوْا، اِقْشَعَرَّتْ، اِقْشَعَرَّتَا، اِقْشَعَرَرْنَ، اِقْشَعَرَرْتَ، اِقْشَعَرَرْتُمَا، اِقْشَعَرَرْتُمْ، اِقْشَعَرَرْتِ، اِقْشَعَرَرْتُمَا، اِقْشَعَرَرْتُنَّ، اِقْشَعَرَرْتُ، اِقْشَعَرَرْنَا
Demikian Pelajaran Shorof mengenai; Ruba’i Mazid Uraian Warna Satu Sapai Warna Dua – Semoga penjelasan kami ini bisa membantu dan menambah sedikit ilmu untuk parasantri pemula. Dan semoga saja bermanfa’at. Terimakasih. Wallahul muwaffiq.